Senin, 18 November 2013

VITAMIN



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i               
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii   
                                               
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.     Tujuan  .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Vitamin .....................................................................................3      
B.     perbedaan antara vitamin larut air dan vitamin larut lemak........................3
C.     jenis-jenis dari vitamin larut air dan larut lemak serta sebutkan sumber...4
D.    akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin…………………………..15

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................      25       






















ii


MAKALAH

ILMU GIZI DASAR

VITAMIN

lambang








                                         

                                         


                                          DISUSUN OLEH:

HESTI ZAINIAH


DOSEN PEMBIMBING :


DINI RASJMIDA, S.Pd









PROGRAM DIPLOMA IV GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2013/2014





KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar.
Dalam penyelesaian makalah  ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sebagai pelajar yang masih perlu bimbingan, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran dan masukan guna untuk penulisan makalah ini di masa mendatang. Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.











                                                                                                                     10, November 2013


                                                                                                                   Penulis







i







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
   Sebelum abad ke dua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Saat ini telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Pada tahun 1912, Funk, seorang sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja di London untuk pertama kali memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa Latin, vital yang berarti hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organik tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari vitamin?
2.      Apa perbedaan antara vitamin larut air dan vitamin larut lemak?
3.      Apa saja jenis-jenis dari vitamin larut air dan larut lemak serta sebutkan sumber nya?
4.      Apa akibat dari kekurangan dan kelebihan dari masing-masing tersebut?

1.3Tujuan
1.      Mengetahui apa itu vitamin
2.      Mengetahui dan memahami perbedaan dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak
3.      Mengetahui jenis dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak serta sumber nya
4.      Mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan dari masing-masing vitamin tersebut


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin
            Pengertian Vitamin adalah sekelompok  senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.
Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.
2.2 Perbedaan Vitamin Larut Air dengan Vitamin Larut Lemak
Vitamin larut lemak (A, D, E, K)
Vitamin larut air (B, C)
Larut dalam lemak dan pelarut lemak  (turunannya ada yang dapat larut dalam air)
Larut dalam air
Dapat disimpan dalam tubuh (bila konsumsi berlebih)
Disimpan dalam jumlah sedikit   (praktisnya tidak dapat disimpan)
Diekskresikan dalam jumlah sedikit ke dalam asam empedu
Diekskresikan ke dalam urine
Gejala defisiensi lambat munculnya
Gejala diefisiensi cepat telihat
Tidak harus disuplai tiap hari dalam makanan
Harus disuplai tiap hari dalam makanan
Mempunyai prekursor atau provitamin
Umumnya tidak mempunyai precursor
Hanya mengandung elemen C, H, dan O
Mengandung elemen C, H, O dan N (serta Co dan S)
Diserap oleh usus dan diteruskan ke dalam system limfatik
Diserap oleh usus dan diteruskan ke dalam system aliran darah
Beracun dalam dosis reatif rendah (6-10 kali konsumsi per hari yang dianjurkan)
Beracun dalam dosis relatif tinggi (> 10 kali  konsumsi per hari yang dianjurkan)

2.3. Jenis- Jenis Vitamin Larut Air dan Vitamin Larut Lemak Beserta Sumbernya
2.3.1 Vitamin Larut Air
            Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolism energy. Vitamin larut air biasanya tidak di simpan di dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat menggangu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B, viatamin B terdiri dari 8 faktor yang saling berkaitan fungsinya  di dalam tubuh dan terdapat di dalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsi terkait ddalam proses metabolism sel hidup, baik dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor.
1)      Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 (Tiamin) adalah senyawa yang mengandung thio (S) dan amin.  Berdasarkan fungsinya, vitamin ini dikenal dengan nama lain yaitu Anerine, Antineuritic Factor dan antiberiberi factor. Tiamin pirofosfat (TPP) adalah ko-enzim dalam system enzim kompleks: piruvat dehidrogenasi dan             keto-glutarat dehidrogenasi,yang mengkatalitis reaksi dekarboksilat oksidatif perubahan pirufat menjadi asetil-KoA atau ketoglutarat menjadi suksinil-KoA. Tiamin (TDP) adalah ko-enzim yang diperlukan dalam reaksi transketolasi, misalnya pada jalur oksidasi langsung glukosa (pentose phosphate shunt).  Tiamin (vitamin B1) diperlukan untuk berfungsinya system syaraf (terdapat dalam jaringan syaraf), yaitu transmisi impuls syaraf.
Defisiensi tiamin dapat menyebabkan timbulnya penyakit beri-beri dengan gejala sebagai berikut : system syaraf (neuromuscular) dan kordiovaskuler terpengaruh, jantung membesar, lemah otot, gangguan mental (depresi), hilangnya sentakan refluks lutut atau siku, nafsu makan menurun, nyeri pada otot kepala, kelumpuhan, oedema (pada beri-beri basah) dan otot mengerut (pada beri-beri kering).
Bahan pangan sumber tiamin adalah daging, ikan, unggas, susu, sayuran dan serealia berantai medium (MTC, medium chain triglycerides) dikenal sebagai “tiamin sparer”, karena bila lemak tersebut menggantikan peran karbohidrat sebagai sumber energi, maka kebutuhan tubuh akan tiamin menurun.
2)       Riboflavin (Vitamin B2) 
Riboflavin dikenal dengan nama lain seperti: yellow enzyme, vitamin G, lactoflavin dan hepatoflavin. Bahan pangan sumber riboflavin adalah serelia, daging, ikan, unggas, susu, dan telur.
Vitamin ini berbentuk kristal berwarna kuning-orange; pada pH netral vitamin ini stabil terhadap
pemanasan, tetapi tidak stabil pada cahaya. Riboflavin berfungsi sebagai ko-enzim dalam bentuk FMN (flavi mononukleotida, riboflatin monofosfat) dan FAD (flavin adenine dinukleotida), yang berguana sebagai penerima dan transfer hydrogen (electron) pada metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat dan lemak. Selain itu riboflavin juga folasin menjadi ko-enzim yang diperlukan dalam reaksi DNA, untuk proses pembelahan sel (pertumbuhan).
FMN merupakan bagian dari enzim L-asam amino oksidase yang mengkatalis reaksi oksidasi L-alfa-asam amino dan L-alfa-asam hidroksi menjadi asam alfa-keto. Sedangakan FAD merupakan bagian dari enzim: suksinat dehidrogenase, xantin oksidase, glisin oksidase, lipoil dehidrogenase,                         NAD+ -sitokrom-c oksidasse, dan D-asam amino oksidase.
3)      Niasin (Asam Nikotinad dan Nikotinamid)
Niasin kadang-kadang disebut juga vitamin B3; nama lainnya adalah asam nikotinat, nikotinamid, niasinamid, dan pellagra preventive (PP) factor. Vitamin ini diperlukan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat, lemak atau protein; serta dalam sintesis protein, lemak dan pentose serta DNA. Serelia, daging, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan merupakan bahan pangan sumber niasin.
Niasin dapat disintesis dari asam amino triptofan. Sebanyak 60 mg triptofan ekivalen dengan 1 mg niasin. Untuk konversi triptofan menjadi niasin diperlukan peranan tiamin, piridoksin, riboflavin dan biotin.
Seperti telah disebutkan di atas, niasin merupakan bagian dari ko-enzim NAD+ (nikotinamid adenine dinukleotida) dan NADP (nikotinamid adenine dinukleotida fospat) dari enzim dehidrogenase, yang diperlukan sebagai katalis reaksi transfer hydrogen.
Defisiensi niasin akan menimbulkan penyakit pellagra, yang gejalanya muncul pada kulit, saluran pencernaan, dan system syaraf pusat.  Tiga gejala pellagra adalah: dermatitis, diare dan depresi. Pada hewan percobaan penyakit ini disebabkan karena tidak adanya keseimbangan asam amino dalam tubuh (amino acid imbalance), yaitu defisiensi akan lisin dan triptofan kelebihan leusin. Pasien pellagra menderita sakit pada tenggorokan, lidah dan mulut, serta dermatitis pada tangan, lengan, siku, kaki dan leher. Awalnya kulit berwarna merah, bengkak dan lunak, kemudian luka dan bersisik.
4)      Asam Folat (Folasin)
Asam folat berperan dalam semua reaksi biologis yang menyangkut transfers grup metal, misalnya: pembentukan serin dan histidin, pembentukan kholin dari etanolamin, dan pembentukan metilnikotinamid (bentuk eskresi asam nikotinat). Fungsi asam folat adalah sebagai berikut:
(a)    mempercepat proses pembelahan sel, (sel darah merah/ putih atau sel permukaan usus).
(b)   sintesis purin, adenine, guadin, pirimidin, sitosin, serta timin dan asam nukleat (DNA, RNA), dalam hal ini asam folat bertindak sebagai ko-enzim.
(c)    konversi (oksidasi) fenil alanin menjadi tirosin, serta oksidasi dan dekarboksilasi tirosin.
(d)   pembentukan grup forfirin, untuk sintesis hemoglobin.
(e)    metabolisme asam lemak rantai panjang (LCFA, long chain fatty acids) di dalam otak.

Vitamin ini mengandung asam p-amino-benzoat dan asam glutamate. “ Wheat germ” (gandum yang dikecambahkan), hati, ginjal, khamir (yeast) dan jamur (mushrooms), dapat digunakan sebagai sumber asam folat

5)      Piridoksin (Vitamin B6)
Terdapat tiga bentuk vitamin B6 yang aktif yaitu:
a.       Piridoksol (piridoksin)
b.      Piridoksal
Piridoksamin, yang kemudian diubah menjadi piridoksal fosfat atau piridoksamin fosfat sebagai ko-enzim.
Konversi senyawa-senyawa tersebut memerlukan vitamin B lain (niasin dan riboflavin). Elemen Zn atau Mg mengkatalisis pembentukan ko-enzim tersebut di dalam hati.  Fungsi utama piridoksin adalah dalam metabolisme protein, dimana vitamin ini sangat diperlukan untuk proses transaminasi dan deaminasi serta dekarboksilasi asam-asam amino. Misalnya, perubahan triptofan menjadi serotonin, tirosin menjadi norepinefrin dan histidin menjadi histamin, memerlukan proses dekarboksilasi.
Fungsi piridoksin lainnya adalah : telibat dalam sintesis niasin dari triptofan, dan dalam produksi precursor asam nukleat, dalam sintesis heme (untuk produksi hemoglobin) yang diperlukan untuk berfungsinya system syaraf pusat.  Defisiensi piridoksin dapat menyebabkan kadar lisin serta hormon pertumbuhan menurun. Bahan pangan sumber piridoksin adalah: daging, ikan, unggas, hati, serealia yang tidak disosoh (whole grain), kuning telur, buah-buahan (pisang, alvokat) dan kentang.

6)      Asam Pantotenat ( Vitamin B5)
Asam pantotenat dikenal pula sebagai pantotheine, pantothenol, atau anti-chrommotricillia factor.  Bahan pangan sumber vitamin ini antara lain daging, ikan dan serealia.  Defisiensi vitamin ini dapat menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Fungsi utama asam pantotenat adalah sebagai bagian koenzim A (CoA) yang diperlukan dalam proses biokoimia dalam tubuh, misalnya siklus krebs, sintesis lemak, pembentukan cincin forfirin (untuk pembentukan hemoglobin), stimulasi antibody, dan sintesis kolestrol
7)      Biotin
Dikarenakan dalam putih telur terdapat avidin yang dapat mengikat biotin, maka vitamin biotin sendiri sering kali disebut “anti-egg white injury factor”. Selain itu, biotin disebut juga sebagai vitamin H atau bios H.
Biotin berfungsi sebagai ko-enzim dari empat macam enzim yang mengkatalisis reaksi: transfer CO2 (karboksilat), sintesis asam lemak, oksidasi asam lemak dan oksidasi karbohidrat. Selain itu biotin juga menstimulir sintesis protein, tersangkut dalam proses deaminasi asam amino, sintesis asam nikotinat, sintesis enzim amylase  serta pembentukan antibody.
Defisiensi biotin dapat menimbulkan dermatitis, nafsu makan menurun, mual-mual (nausea) dan depresi mental.  Bahan pangan sumber biotin antara lain: ginjal, hati, mentega, kacang (peanut butter), kuning telur, khamir (yeast), sayuran dan kacang-kacangan.
8)      Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 mengandung element kobalt (Co) yang jumlahnya sektar 4% di tengah-tengah molekul kompleks yang disibut  “corrinoid”, maka vitamin B12 disebut juga kobalamin. Sianokobalamin yang dapat diperoleh dari hasil sintesis oleh bakteri, mempunyai grup sianida yang terletak di dekat Co. Bila sianida tersebut digantikan oleh grup hidroksil, maka molekulnya disebut hidroksikobalamin, sedangkan bila digantikan oleh grup metal disebut metilkobalamin, misalnya yang terdapat dalam produk susu.
Vitamin B12 dikenal juga dengan nama lain “antipernicious anemia factor”, “erythrocyte maturation factor” atau “animal protein factor (APF)”. Vitamin B12 hanya terdapat dalam bahan pangan hewani, seperti daging, hati dan ginjal, sedangkan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian bukan merupakan sumber vitamin B12.
9)      Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin  yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimiadari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidanyang mampu menangkal berbagai radikal bebasekstraselular.Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan logam.
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin C dari makanan agar fungsi vitamin C dalam tubuh berjalan optimal. Vitamin yang bisa digunakan sebagai bahan diet pengusir kerut ini berasal dari sumber makanan antara lain:
  • jeruk, jeruk nipis andalan dr Pericone.
  • stroberi,
  • tomat,
  • buah kiwi,
  • raspberi,
  • adas,
  • melon,
  • asparagus,
  • kentang
  • hati
Manfaat vitamin C
Banyak manfaat vitamin C bagi tubuh, diantaranya adalah:
  • membuat awet muda
  • membuat kulit terlihat cerah
  • menurunkan risiko penyakit jantung
  • menyembuhkan flu lebih cepat
  • menurunkan kadar kolesterol
  • menjaga stamina tubuh
  • menurunkan tekanan darah
  • penyembuhan luka
  • melawan alergi
2.3.2 Vitamin Larut Lemak
A.    Vitamin A
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin A. vitamin A adalah salah satu dri berbagai vitaminyang dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin A, juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indera penglihatan yang baik, terutama di malam hari, daan sebagai salah satu komponen penyususnpigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari dan udara. Vitamin Apenting untuk penglihatan normal, pertumbuhan yang memadai, fungsi sitem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan sel dan diferensiasi.
Sumber vitamin A:
·         Sayuran hijau tua, seperti kangkung, bayam dan katuk
·         Buah-buahan: buah apel, buah pisang, papaya, kesemek, strawberry, cabai merah
·         Biji-bijian, seperti pada kacang merah dan kacang ercis
·         Umbi-umbian: wortel, terong, lsbu kuning, semanggi, daun genjer, kacang panjang, rumput laut
·         Sumber hewani: minyak ikan, susu, keju, hati dan telur

B.     Vitamin D

Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin D. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohomon.  Vitamin D dikenal juga dengan nama klasiferol. Penamaan ini berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin D dibutuhkan untuk menyerap dan memanfaatkan kalsium, yang menjaga tulang dan gigi yang kuat. Vitamin D tidak ditemukan dalam banyak makanan kecuali mereka telah difortifikasi. Biasanya, tubuh kita menghasilkan vitamin D saat kulit kita terkena sinar matahari.
Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu:
  • Vitamin D2 (ergokalsiferol)  ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
  • Vitamin D3 (kolekalsiferol)  sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25 dihydroxycholecalciferol. 
Sumber vitamin D yang paling utama dapat diperoleh dari sinar matahari dan dari berbagai makanan berikut ini:
  • Sayuran hijau
  • Jeruk
  • Strawberry
  • Tomat yang juga kaya likopen
  • Brokoli
  • Minyak ikan cod
  • Salmon dan mackerel
  • Ikan tuna dan sardines
  • Sereal yang telah diperkaya dengan vitamin D
  • telur, termasuk kuning telurnya
  • Margarin yang telah diperkaya dengan vitamin

C.    Vitamin E
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin E. Menurut Wikipedia,ensiklopedia bebas, Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocoperol dan tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan bahan kimia spesifik namun, untuk setiap campuran yang terjadi di alam yang menyediakan fungsi vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E penting sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Ini ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur, sereal, dan sayuran berdaun hijau.
Sumber vitamin E
  • Sayur-sayuran, terutama kecambah
  • Minyak gandum
  • Almond
  • Biji bunga matahari
  • Minyak bunga matahari
  • Kacang tanah dan mentega kacang
  • Minyak jagung
  • Bayam
  • Brokoli
  • Minyak kedelai
  • Kiwi
  • Mangga
  • Susu
  • Mentega
  • Telur
  • Alfafa
  • Selada
  • Asparagus
  • Buncis
  • Ubi jalar

Fungsi vitamin E
Menurut dr Pericone yang membuat kita menua adalah peradangan atau inflamasi, hal ini karena banyak serangan radikal bebas tetapi kurang perlawanan dengan antioksidan. Nach, Vitamin E pada dasarnya berperan sebagai pendukung antioksidan. Antioksidan berperan penting untuk membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas. Sebagai bonusnya penuaan dini melangkah pergi.
Karena setiap harinya, kita terpapar oleh berbagai radikal bebas, mulai dari polutan, asap rokok serta racun-racun lain yang seiring waktu akan membahayakan bagi kesehatan, maka meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar kecantikan kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita.
Selain untuk kecantikan, masih banyak lagi manfaat lain dari vitamin E seperti:
  • memerangi kanker atau meminimalkan risiko kanker
  • mencegah serangan jantung
  • membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh
  • membantu proses perbaikan DNA
  • mencegah perkembangan penyakit jantung
  • membatasi jumlah oksidasi kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) dalam darah
  • membantu mencegah pengentalan darah
  • meningkatkan daya tahan tubuh
  • membantu mengatasi stress
  • meningkatkan kesuburan
  • menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit
  • mencegah proses penuaan dini
  • melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet
  • mempercepat proses penyembuhan luka
  • melindungi sel darah merah
  • melindungi dari akibat kelebihan  vitamin A
  • melindungi vitamin A dari kerusakan
D.    Vitamin K
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin K. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin K (K dari “Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari. Vitamin K adalah penting untuk pembekuan darah normal dan dapat membantu menjaga tulang agar tetap kuat seiring dengan bertambahnya usia kita. Vitamin K banyak ditemukan pada  sayuran berdaun hijau, kubis, kembang kol, brokoli, dan kacang kedelai.
Tidak ada toksisitas yang ditemukan terkait dengan dosis tinggi:
  • phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan
  • menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik dalam sistem pencernaan
  • menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tidak mampu menyerapnya dari makanan
sumber dari vitamin k antaranya
  • Sayuran hijau:  asparagus, brokoli, kale, sawi, bayam, kangkung, katuk dan kubis
  • Minuman sehat: seperti susu sapi, susu kedelai, teh hijau, wedang kacang hijau
  • Makanan probiotik yang memiliki kandungan bakteri sehat aktif: yoghurt

Selain sebagai vitamin peningkat kesuburan, dan membantu pembekuan darah, vitamin K juga mempunyai beberapa manfaat lain seperti:
  • membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga membantu pembentukan dan menjaga kesehatan tulang
  • mampu mencegah kehilangan darah yang parah akibat cedera
  • dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes (vitamin K1)
  • membantu metabolosme  di dalam tubuh terkait dengan resistensi senyawa insulin
  • dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik secara berlebihan
  • dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru
  • dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat menurunkan risiko terkena osteoporosis pada perempuan
  • berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Vitamin Larut Air dan Larut Lemak
     Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B1
Pada Ibu Hamil
Kekurangan Vitamin B1a.      Keletihan, lemah badan, hilang selera makan
b.     Kegelisahan, gangguan tidur.
c.      Hilangnya refleks dan kontrol saraf
d.      Menyebabkan kematian
e.       Sembelit
Kelebihan Vitamin B1a.       Gemetar
b.       Abnormalitas
Pada Bayi
Kekurangan Vitamin B1a.       Lemas
b.      Hilangnya reflex
Kelebihan Vitamin B1a.       Detak jantung abnormal
Pada anak, remaja, dewasa
Kekurangan Vitamin B1
  • Beri-beri basah dan kering
  • Kekurangan energi otot jantung
  • Kurang nafsu makan
  • Gangguan absorbsi
  • Sakit pada bagian abdomen
  • Keletihan, lemah badan, hilang selera makan
  • Kegelisahan, gangguan tidur.
  • Hilangnya kontrol saraf
Kelebihan Vitamin B1
  • Gemetar
  • Abnormalitas detak jantung
b.      Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B6
Pada Ibu Hamil
·          Kekurangan vitamin B6
  • Anemia
  • Kejang
  • Gatal-gatal
  • Gangguan ginjal
  • Kulit bersisik

·           Kelebihan Vitamin B6
  • Kerusakan sistem saraf yang dapat
menyebabkan kesulitan berjalan.
  • Mengganggu pertumbuhan janin

Pada Bayi
Kekurangan vitamin B6
  • Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan anemia.
  • Keterbelakangan mental yang berat
·           Kelebihan Vitamin B6a.      menyebabkan kerusakan saraf yang hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian urat saraf tulang belakang.

Pada anak
Kekurangan vitamin B6
  • Kejang dan anemia
  • Kulit bersisik
  • Gatal-gatal
  • Terganggunya pertumbuhan gigi
  • Sariawan
Kelebihan Vitamin B6
  • Kesulitan dalam berjalan, karena mempengaruhi saraf.
  • Kaki mati rasa
Pada remaja
Kekurangan vitamin B6
  • Kulit bersisik
  • Gatal-gatal
  • Gangguan ginjal
Kelebihan Vitamin B6
  • Kaki mati rasa sampai sulit berjalan
Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B6 
  • Kulit bersisik
  • Bengkeng
  • Anemia
  • Ganggguan ginjal
Kelebihan Vitamin B6 
  • Kaki mati rasa karena kerusakan saraf
 c.       Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B9
Pada Ibu Hamil
·          Kekurangan vitamin B6 
  • Melahirkan prematur
  • Cacat tabung saraf janin
  • Tabung saraf tidak menutup dengan sempurna, sehingga otak bayi akan terpapar cairan ketuban.
  • Anemia
  • Keguguran

Pada Bayi
Kekurangan vitamin B9
  1. Kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang
  2. Bayi lahir dengan bibir sumbing

Pada anak dan remaja
Kekurangan vitamin B9
  • Mengalami gangguan kontrol buang air besar dan buang air kecil
  • Tidak bisa berjalan tegak
  • Emosi yang tinggi
Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B9
  • Gangguan jantung
  • Tidak bisa mengontrol dalam BAB dan BAK
  • Emosinya tinggi
 d.       Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B12
Pada Ibu Hamil
·          Kekurangan vitamin B12
  • Anemia fatal yang disebut Pernicious anemia.
  • Terhambatnya perkembangan otak dan saraf janin
  • Kehilangan nafsu makan
Pada Bayi
Kekurangan vitamin B12
  • Anemia
  • Refleks menurun
  • Diare
Pada anak
Kekurangan vitamin B6
  • Anemia
  • Menurunkan daya ingat
  • Menimbulkan gangguan pendengaran
  • Hilang nafsu makan
  • Refleks menurun
  • Menyebabkan kebodohan
Pada remaja
Kekurangan vitamin B6
  • Mudah marah
  • Nafsu makan turun
  • Menurunkan daya ingat
  • Kerusakan saraf
Pada Dewasa
Kekurangan vitamin B12
  • Anemia
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Gangguan pendengaran
 Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan.
Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk, dan terjadi pendarahan.
Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C dalam makanannya. Gejala gejalanya ialah pembengkakan dan pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi empuk, anemia, dan deformasi tulang.
Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C per hari. Bila penyakit sudah kronik perlu diperlukan waktu lebih lama untuk penyembuhannya dan suplai vitamin C yang lebih ditingkatkan.
Dampak Kelebihan Vitamin C
Kelebihan vitamin C dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi mengkonsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi lagi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10gr vitamin C baru sedikit asam askorbat dikeluarkan melalui urine. Resiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi berarti pada seseorang yang mempunyai kecendrungan untuk pembentukan batu ginjal. Tubuh hanya akan menggunakan vitamin C sejumlah yang dibutuhkan. Kelebihan vitamin C justru akan menghambat metabolisme tubuh.
Kecukupan gizi (dosis) yang dianjurkan untuk vitamin C pada orang dewasa adalah 75 mg per hari untuk wanita dan 90 mg per hari untuk pria. Sedang untuk orang dewasa perokok, dosis harian akan lebih besar yaitu 110 mg untuk wanita dan 125 mg untuk pria.
Dosis yang lebih tinggi mungkin akan dibutuhkan saat sedang stres, demam, atau menderita infeksi. Seseorang akan mengalami overdosis vitamin C jika mengkonsumsi  200-500 mg per hari dalam jangka lama.
Overdosis vitamin C dapat menyebabkan diare, gas pada perut, atau sakit perut. Efek samping lain meliputi kram perut, mual, diare, dan peningkatan risiko terjadinya batu ginjal. Dalam jumlah besar, vitamin C dapat mengurangi tingkat tembaga dalam tubuh.
Orang dengan penyakit kelebihan zat besi harus menghindari kelebihan vitamin C karena vitain ini akan meningkatkan penyerapan zat besi. Individu yang memiliki batu ginjal juga harus lebih waspada terhadap overdosis vitamin C.
Pasien hemochromatosis tidak dianjurkan minum suplemen vitamin C karena akan meningkatkan akumulasi besi yang dapat memperparah penyakit.
Akibat Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan beberapa penyakit. Diantaranya:
  • Gangguan penglihatan pada mata. Jika sudah parah, maka dapat menyebabkan kebutaan.
  • Dapat menyebabkan penyakit infeksi seperti campak. Infeksi tersebut dapat menghambat penyerapan zat-zat gizi dan pada saat yang bersamaan akan mengikis habis persediaan Vitamin A dalam tubuh.
Akibat Kelebihan Vitamin A
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan:
  • Sakit kepala,
  • Mual,
  • Nyeri sendi,
  • Iritasi
  • Kerontokan rambut
Akibat Kekurangan vitamin D
Kekurangan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan antara lain:
  • depresi
  • kombinasi hipertensi dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
  • pertumbuhan kaki yang tidak normal (membentuk huruf O atau X)
  • gigi mudah rusak
  • otot mudah kejang
  • osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang (remaja).
  • osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
Akibat Kelebihan vitamin D
Kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami :
  • Batu ginjal
  • Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah)
  • Diare
  • Berkurangnya berat badan
  • Muntah-muntah
  • Dehidrasi
  • Kanker kulit bila paparan sinar matahari berlebihan
Akibat Kekurangan vitamin E
Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan mandul. Kekurangan vitamin E juga akan menyebabkan sel darah merah terbelah (hemolisis eritrodit). Akibat lain kekurangan vitamin E adalah:
  • Perubahan degeneratif pada system saraf dan otot
  • Kelemahan dan kesulitan berjalan
  • Nyeri pada otot betis
  • Anemia
  • Gangguan penglihatan
  • Retensi cairan (odem)
  • Kelainan kulit
·         Gangguan penyerapan lemak pada bayi prematur
 Akibat Kelebihan vitamin E
Meskipun pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman, namun dalam beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan:
  • Keracunan
  • Sakit kelapa
  • Lelah
  • Pusing
  • Gangguan penglihatan
  Kekurangan Vitamin K
  • menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi luka.
  • kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal
  • kesulitan penyerapan lemak dari makanan
Kelebihan Vitamin K
Kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.





BAB III
PENUTUP
Pengertian Vitamin adalah sekelompok  senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu  vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai  B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.



















DAFTAR PUSTAKA

Suhardjo dan M. Kusharto, Clara. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius.
Yuniastuti, Ari. 2007, Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.



 

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates