DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................................... 1
C.
Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Vitamin .....................................................................................3
B. perbedaan
antara vitamin larut air dan vitamin larut lemak........................3
C. jenis-jenis
dari vitamin larut air dan larut lemak serta sebutkan sumber...4
D. akibat
dari kekurangan dan kelebihan vitamin…………………………..15
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................... 25
ii
MAKALAH
ILMU
GIZI DASAR
“VITAMIN”

DISUSUN
OLEH:
HESTI
ZAINIAH
DOSEN PEMBIMBING :
DINI RASJMIDA, S.Pd
PROGRAM DIPLOMA IV GIZI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN
AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan baik dan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Gizi Dasar.
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak
mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
menyadari sebagai pelajar yang masih perlu bimbingan, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran
dan masukan guna untuk penulisan makalah ini di masa mendatang. Harapan
penulis, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
10, November 2013
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebelum
abad ke dua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah
dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa
senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Saat
ini telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan
sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut
(sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan
minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada
senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping
karbohidrat, lemak atau protein.
Pada tahun 1912, Funk, seorang
sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja di London untuk pertama kali
memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital) yang kemudian terkenal
dengan nama vitamin (dari bahasa Latin, vital yang berarti hidup), untuk
menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organik tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari vitamin?
2. Apa
perbedaan antara vitamin larut air dan vitamin larut lemak?
3. Apa
saja jenis-jenis dari vitamin larut air dan larut lemak serta sebutkan sumber
nya?
4. Apa
akibat dari kekurangan dan kelebihan dari masing-masing tersebut?
1.3Tujuan
1. Mengetahui
apa itu vitamin
2. Mengetahui
dan memahami perbedaan dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak
3. Mengetahui
jenis dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak serta sumber nya
4. Mengetahui
akibat dari kekurangan dan kelebihan dari masing-masing vitamin tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin
Pengertian Vitamin adalah
sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau
proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme
tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan
dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan
aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah
terkena penyakit.
Nama Vitamin sendiri berasal dari
gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya “hidup” dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin
yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin merupakan suatu senyawa yang
telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia
telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek
kesehatan bagi tubuh.
Untuk bisa mendapatkan asupan
vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi
setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak menyadari
besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.
2.2 Perbedaan Vitamin Larut Air dengan
Vitamin Larut Lemak
Vitamin
larut lemak (A, D, E, K)
|
Vitamin
larut air (B, C)
|
Larut dalam lemak dan
pelarut lemak (turunannya ada yang
dapat larut dalam air)
|
Larut dalam air
|
Dapat disimpan dalam
tubuh (bila konsumsi berlebih)
|
Disimpan dalam jumlah
sedikit (praktisnya tidak dapat
disimpan)
|
Diekskresikan dalam
jumlah sedikit ke dalam asam empedu
|
Diekskresikan ke dalam
urine
|
Gejala defisiensi
lambat munculnya
|
Gejala diefisiensi
cepat telihat
|
Tidak harus disuplai
tiap hari dalam makanan
|
Harus disuplai tiap
hari dalam makanan
|
Mempunyai prekursor
atau provitamin
|
Umumnya tidak
mempunyai precursor
|
Hanya mengandung elemen
C, H, dan O
|
Mengandung elemen C,
H, O dan N (serta Co dan S)
|
Diserap oleh usus dan
diteruskan ke dalam system limfatik
|
Diserap oleh usus dan
diteruskan ke dalam system aliran darah
|
Beracun dalam dosis
reatif rendah (6-10 kali konsumsi per hari yang dianjurkan)
|
Beracun dalam dosis
relatif tinggi (> 10 kali konsumsi
per hari yang dianjurkan)
|
2.3. Jenis- Jenis Vitamin Larut Air dan
Vitamin Larut Lemak Beserta Sumbernya
2.3.1
Vitamin Larut Air
Sebagian
besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat
dalam membantu metabolism energy. Vitamin larut air biasanya tidak di simpan di
dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu
vitamin larut air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang
dapat menggangu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan
vitamin B, viatamin B terdiri dari 8 faktor yang saling berkaitan
fungsinya di dalam tubuh dan terdapat di dalam bahan makanan yang hampir
sama. Fungsi terkait ddalam proses metabolism sel hidup, baik dalam
tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor.
1) Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 (Tiamin)
adalah senyawa yang mengandung thio (S) dan amin. Berdasarkan fungsinya, vitamin ini dikenal
dengan nama lain yaitu Anerine, Antineuritic Factor dan antiberiberi factor.
Tiamin pirofosfat (TPP) adalah ko-enzim dalam system enzim kompleks: piruvat
dehidrogenasi dan
keto-glutarat dehidrogenasi,yang mengkatalitis reaksi dekarboksilat
oksidatif perubahan pirufat menjadi asetil-KoA atau ketoglutarat menjadi
suksinil-KoA. Tiamin (TDP) adalah ko-enzim yang diperlukan dalam reaksi
transketolasi, misalnya pada jalur oksidasi langsung glukosa (pentose phosphate
shunt). Tiamin (vitamin B1) diperlukan
untuk berfungsinya system syaraf (terdapat dalam jaringan syaraf), yaitu
transmisi impuls syaraf.
Defisiensi tiamin dapat
menyebabkan timbulnya penyakit beri-beri dengan gejala sebagai berikut : system
syaraf (neuromuscular) dan kordiovaskuler terpengaruh, jantung membesar, lemah
otot, gangguan mental (depresi), hilangnya sentakan refluks lutut atau siku,
nafsu makan menurun, nyeri pada otot kepala, kelumpuhan, oedema (pada beri-beri
basah) dan otot mengerut (pada beri-beri kering).
Bahan pangan sumber
tiamin adalah daging, ikan, unggas, susu, sayuran dan serealia berantai medium
(MTC, medium chain triglycerides) dikenal sebagai “tiamin sparer”, karena bila
lemak tersebut menggantikan peran karbohidrat sebagai sumber energi, maka
kebutuhan tubuh akan tiamin menurun.
2) Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin dikenal
dengan nama lain seperti: yellow enzyme, vitamin G, lactoflavin dan
hepatoflavin. Bahan pangan sumber riboflavin adalah serelia, daging, ikan,
unggas, susu, dan telur.
Vitamin ini berbentuk
kristal berwarna kuning-orange; pada pH netral vitamin ini stabil terhadap
pemanasan, tetapi tidak stabil pada
cahaya. Riboflavin berfungsi sebagai ko-enzim dalam bentuk FMN (flavi
mononukleotida, riboflatin monofosfat) dan FAD (flavin adenine dinukleotida),
yang berguana sebagai penerima dan transfer hydrogen (electron) pada
metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat dan lemak. Selain itu riboflavin
juga folasin menjadi ko-enzim yang diperlukan dalam reaksi DNA, untuk proses
pembelahan sel (pertumbuhan).
FMN merupakan bagian
dari enzim L-asam amino oksidase yang mengkatalis reaksi oksidasi L-alfa-asam
amino dan L-alfa-asam hidroksi menjadi asam alfa-keto. Sedangakan FAD merupakan
bagian dari enzim: suksinat dehidrogenase, xantin oksidase, glisin oksidase,
lipoil dehidrogenase,
NAD+ -sitokrom-c oksidasse, dan D-asam amino oksidase.
3)
Niasin
(Asam Nikotinad dan Nikotinamid)
Niasin kadang-kadang
disebut juga vitamin B3; nama lainnya adalah asam nikotinat, nikotinamid,
niasinamid, dan pellagra preventive (PP) factor. Vitamin ini diperlukan dalam
metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat, lemak atau protein; serta dalam
sintesis protein, lemak dan pentose serta DNA. Serelia, daging, ikan, unggas,
sayuran dan kacang-kacangan merupakan bahan pangan sumber niasin.
Niasin dapat disintesis
dari asam amino triptofan. Sebanyak 60 mg triptofan ekivalen dengan 1 mg
niasin. Untuk konversi triptofan menjadi niasin diperlukan peranan tiamin,
piridoksin, riboflavin dan biotin.
Seperti telah disebutkan di atas, niasin
merupakan bagian dari ko-enzim NAD+ (nikotinamid adenine
dinukleotida) dan NADP (nikotinamid adenine dinukleotida fospat) dari enzim
dehidrogenase, yang diperlukan sebagai katalis reaksi transfer hydrogen.
Defisiensi niasin akan
menimbulkan penyakit pellagra, yang gejalanya muncul pada kulit, saluran
pencernaan, dan system syaraf pusat.
Tiga gejala pellagra adalah: dermatitis, diare dan depresi. Pada hewan
percobaan penyakit ini disebabkan karena tidak adanya keseimbangan asam amino
dalam tubuh (amino acid imbalance), yaitu defisiensi akan lisin dan triptofan
kelebihan leusin. Pasien pellagra menderita sakit pada tenggorokan, lidah dan
mulut, serta dermatitis pada tangan, lengan, siku, kaki dan leher. Awalnya
kulit berwarna merah, bengkak dan lunak, kemudian luka dan bersisik.
4) Asam Folat (Folasin)
Asam folat berperan
dalam semua reaksi biologis yang menyangkut transfers grup metal, misalnya:
pembentukan serin dan histidin, pembentukan kholin dari etanolamin, dan
pembentukan metilnikotinamid (bentuk eskresi asam nikotinat). Fungsi asam folat
adalah sebagai berikut:
(a) mempercepat
proses pembelahan sel, (sel darah merah/ putih atau sel permukaan usus).
(b) sintesis
purin, adenine, guadin, pirimidin, sitosin, serta timin dan asam nukleat (DNA,
RNA), dalam hal ini asam folat bertindak sebagai ko-enzim.
(c) konversi
(oksidasi) fenil alanin menjadi tirosin, serta oksidasi dan dekarboksilasi
tirosin.
(d) pembentukan
grup forfirin, untuk sintesis hemoglobin.
(e) metabolisme
asam lemak rantai panjang (LCFA, long chain fatty acids) di dalam otak.
Vitamin ini mengandung
asam p-amino-benzoat dan asam glutamate. “ Wheat germ” (gandum yang
dikecambahkan), hati, ginjal, khamir (yeast) dan jamur (mushrooms), dapat
digunakan sebagai sumber asam folat
5)
Piridoksin
(Vitamin B6)
Terdapat
tiga bentuk vitamin B6 yang aktif yaitu:
a. Piridoksol
(piridoksin)
b. Piridoksal
Piridoksamin, yang kemudian diubah
menjadi piridoksal fosfat atau piridoksamin fosfat sebagai ko-enzim.
Konversi
senyawa-senyawa tersebut memerlukan vitamin B lain (niasin dan riboflavin).
Elemen Zn atau Mg mengkatalisis pembentukan ko-enzim tersebut di dalam
hati. Fungsi utama piridoksin adalah
dalam metabolisme protein, dimana vitamin ini sangat diperlukan untuk proses
transaminasi dan deaminasi serta dekarboksilasi asam-asam amino. Misalnya,
perubahan triptofan menjadi serotonin, tirosin menjadi norepinefrin dan
histidin menjadi histamin, memerlukan proses dekarboksilasi.
Fungsi piridoksin
lainnya adalah : telibat dalam sintesis niasin dari triptofan, dan dalam produksi
precursor asam nukleat, dalam sintesis heme (untuk produksi hemoglobin) yang
diperlukan untuk berfungsinya system syaraf pusat. Defisiensi piridoksin dapat menyebabkan kadar
lisin serta hormon pertumbuhan menurun. Bahan pangan sumber piridoksin adalah:
daging, ikan, unggas, hati, serealia yang tidak disosoh (whole grain), kuning
telur, buah-buahan (pisang, alvokat) dan kentang.
6)
Asam
Pantotenat ( Vitamin B5)
Asam pantotenat dikenal
pula sebagai pantotheine, pantothenol, atau anti-chrommotricillia factor. Bahan pangan sumber vitamin ini antara lain
daging, ikan dan serealia. Defisiensi
vitamin ini dapat menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Fungsi utama asam
pantotenat adalah sebagai bagian koenzim A (CoA) yang diperlukan dalam proses
biokoimia dalam tubuh, misalnya siklus krebs, sintesis lemak, pembentukan
cincin forfirin (untuk pembentukan hemoglobin), stimulasi antibody, dan
sintesis kolestrol
7)
Biotin
Dikarenakan dalam putih
telur terdapat avidin yang dapat mengikat biotin, maka vitamin biotin sendiri
sering kali disebut “anti-egg white injury factor”. Selain itu, biotin disebut
juga sebagai vitamin H atau bios H.
Biotin berfungsi
sebagai ko-enzim dari empat macam enzim yang mengkatalisis reaksi: transfer CO2
(karboksilat), sintesis asam lemak, oksidasi asam lemak dan oksidasi
karbohidrat. Selain itu biotin juga menstimulir sintesis protein, tersangkut
dalam proses deaminasi asam amino, sintesis asam nikotinat, sintesis enzim
amylase serta pembentukan antibody.
Defisiensi biotin dapat
menimbulkan dermatitis, nafsu makan menurun, mual-mual (nausea) dan depresi
mental. Bahan pangan sumber biotin
antara lain: ginjal, hati, mentega, kacang (peanut butter), kuning telur,
khamir (yeast), sayuran dan kacang-kacangan.
8)
Vitamin
B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 mengandung
element kobalt (Co) yang jumlahnya sektar 4% di tengah-tengah molekul kompleks
yang disibut “corrinoid”, maka vitamin
B12 disebut juga kobalamin. Sianokobalamin yang dapat diperoleh dari hasil
sintesis oleh bakteri, mempunyai grup sianida yang terletak di dekat Co. Bila
sianida tersebut digantikan oleh grup hidroksil, maka molekulnya disebut
hidroksikobalamin, sedangkan bila digantikan oleh grup metal disebut
metilkobalamin, misalnya yang terdapat dalam produk susu.
Vitamin B12 dikenal
juga dengan nama lain “antipernicious anemia factor”, “erythrocyte maturation
factor” atau “animal protein factor (APF)”. Vitamin B12 hanya terdapat dalam bahan
pangan hewani, seperti daging, hati dan ginjal, sedangkan sayuran, buah-buahan,
dan biji-bijian bukan merupakan sumber vitamin B12.
9) Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis
vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal
berbagai penyakit Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimiadari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin
antioksidanyang mampu menangkal berbagai radikal bebasekstraselular.Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan
logam.
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena
itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin C dari makanan agar fungsi vitamin C
dalam tubuh berjalan optimal. Vitamin yang bisa digunakan sebagai bahan diet pengusir kerut ini berasal
dari sumber makanan antara lain:
- jeruk, jeruk nipis andalan dr Pericone.
- stroberi,
- tomat,
- buah kiwi,
- raspberi,
- adas,
- melon,
- asparagus,
- kentang
- hati
Manfaat vitamin C
Banyak manfaat vitamin C bagi tubuh, diantaranya adalah:
- membuat awet muda
- membuat kulit terlihat cerah
- menurunkan risiko penyakit jantung
- menyembuhkan flu lebih cepat
- menurunkan kadar kolesterol
- menjaga stamina tubuh
- menurunkan tekanan darah
- penyembuhan luka
- melawan alergi
2.3.2 Vitamin Larut Lemak
A.
Vitamin
A
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah
vitamin A. vitamin A adalah salah satu dri berbagai vitaminyang dibutuhkan oleh
tubuh kita. Vitamin A, juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukan indera penglihatan yang baik, terutama di malam
hari, daan sebagai salah satu komponen penyususnpigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas
tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari dan
udara. Vitamin Apenting untuk penglihatan normal, pertumbuhan yang memadai,
fungsi sitem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan sel dan diferensiasi.
Sumber vitamin
A:
·
Sayuran hijau tua,
seperti kangkung, bayam dan katuk
·
Buah-buahan: buah apel,
buah pisang, papaya, kesemek, strawberry, cabai merah
·
Biji-bijian, seperti
pada kacang merah dan kacang ercis
·
Umbi-umbian: wortel,
terong, lsbu kuning, semanggi, daun genjer, kacang panjang, rumput laut
·
Sumber hewani: minyak
ikan, susu, keju, hati dan telur
B.
Vitamin
D
Kita butuh
beragam vitamin salah satunya adalah vitamin D.
Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin
D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohomon. Vitamin D
dikenal juga dengan nama klasiferol. Penamaan ini berdasarkan International
Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini
banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin
D dibutuhkan untuk menyerap dan memanfaatkan kalsium, yang menjaga tulang dan
gigi yang kuat. Vitamin D tidak ditemukan dalam banyak makanan kecuali mereka
telah difortifikasi. Biasanya, tubuh kita menghasilkan vitamin D saat kulit
kita terkena sinar matahari.
Terdapat dua bentuk aktif dari
vitamin ini, yaitu:
- Vitamin D2 (ergokalsiferol) ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
- Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25 dihydroxycholecalciferol.
Sumber vitamin D yang paling utama
dapat diperoleh dari sinar matahari dan dari berbagai makanan berikut ini:
|
C.
Vitamin
E
Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin E.
Menurut Wikipedia,ensiklopedia bebas, Vitamin
E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocoperol dan tocotrienol)
yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E bukan nama untuk
setiap satuan bahan kimia spesifik namun, untuk setiap campuran yang terjadi di
alam yang menyediakan fungsi vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E penting sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel
tubuh dari kerusakan radikal bebas. Ini ditemukan dalam kacang-kacangan,
biji-bijian, minyak sayur, sereal, dan sayuran berdaun hijau.
Sumber vitamin E
|
Fungsi vitamin E
Menurut dr Pericone yang membuat
kita menua adalah peradangan atau inflamasi, hal ini karena banyak serangan
radikal bebas tetapi kurang perlawanan dengan antioksidan. Nach, Vitamin E pada dasarnya
berperan sebagai pendukung antioksidan. Antioksidan berperan penting untuk
membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas. Sebagai bonusnya penuaan dini melangkah pergi.
Karena setiap harinya, kita terpapar
oleh berbagai radikal bebas, mulai dari polutan, asap rokok serta racun-racun
lain yang seiring waktu akan membahayakan bagi kesehatan, maka meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar kecantikan
kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita.
Selain untuk kecantikan, masih banyak lagi manfaat lain dari
vitamin E seperti:
- memerangi kanker atau meminimalkan risiko kanker
- mencegah serangan jantung
- membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh
- membantu proses perbaikan DNA
- mencegah perkembangan penyakit jantung
- membatasi jumlah oksidasi kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) dalam darah
- membantu mencegah pengentalan darah
- meningkatkan daya tahan tubuh
- membantu mengatasi stress
- meningkatkan kesuburan
- menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit
- mencegah proses penuaan dini
- melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet
- mempercepat proses penyembuhan luka
- melindungi sel darah merah
- melindungi dari akibat kelebihan vitamin A
- melindungi vitamin A dari kerusakan
D.
Vitamin K
Kita butuh beragam vitamin salah
satunya adalah vitamin K. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin K (K
dari “Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk
pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk
modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses
pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona.
Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar
senyawa asam, basa, dan cahaya matahari. Vitamin K adalah penting untuk
pembekuan darah normal dan dapat membantu menjaga tulang agar tetap kuat
seiring dengan bertambahnya usia kita. Vitamin K banyak ditemukan pada
sayuran berdaun hijau, kubis, kembang kol, brokoli, dan kacang kedelai.
Tidak ada toksisitas yang ditemukan terkait dengan dosis
tinggi:
- phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan
- menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik dalam sistem pencernaan
- menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tidak mampu menyerapnya dari makanan
sumber
dari vitamin k antaranya
- Sayuran hijau: asparagus, brokoli, kale, sawi, bayam, kangkung, katuk dan kubis
- Minuman sehat: seperti susu sapi, susu kedelai, teh hijau, wedang kacang hijau
- Makanan probiotik yang memiliki kandungan bakteri sehat aktif: yoghurt
Selain sebagai vitamin peningkat kesuburan, dan membantu
pembekuan darah, vitamin K juga mempunyai beberapa manfaat lain seperti:
- membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga membantu pembentukan dan menjaga kesehatan tulang
- mampu mencegah kehilangan darah yang parah akibat cedera
- dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes (vitamin K1)
- membantu metabolosme di dalam tubuh terkait dengan resistensi senyawa insulin
- dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik secara berlebihan
- dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru
- dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat menurunkan risiko terkena osteoporosis pada perempuan
- berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Vitamin Larut Air dan Larut
Lemak
Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B1
Pada Ibu Hamil
|
|
Kekurangan Vitamin B1a. Keletihan,
lemah badan, hilang selera makan
b. Kegelisahan,
gangguan tidur.
c. Hilangnya
refleks dan kontrol saraf
d.
Menyebabkan kematian
e.
Sembelit
|
Kelebihan Vitamin B1a.
Gemetar
b.
Abnormalitas
|
Pada Bayi
|
|
Kekurangan Vitamin B1a.
Lemas
b.
Hilangnya reflex
|
Kelebihan Vitamin B1a.
Detak jantung abnormal
|
Pada anak, remaja, dewasa
|
|
Kekurangan Vitamin B1
|
Kelebihan Vitamin B1
|
b.
Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B6
Pada Ibu Hamil
|
|
· Kekurangan
vitamin B6
|
·
Kelebihan Vitamin B6
menyebabkan
kesulitan berjalan.
|
Pada Bayi
|
|
Kekurangan vitamin B6
|
·
Kelebihan Vitamin B6a. menyebabkan
kerusakan saraf yang hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian urat saraf
tulang belakang.
|
Pada anak
|
|
Kekurangan vitamin B6
|
Kelebihan Vitamin B6
|
Pada remaja
|
|
Kekurangan vitamin B6
|
Kelebihan Vitamin B6
|
Pada Dewasa
|
|
Kekurangan vitamin B6
|
Kelebihan Vitamin B6
|
c.
Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B9
Pada Ibu Hamil
|
· Kekurangan
vitamin B6
|
Pada Bayi
|
Kekurangan vitamin B9
|
Pada anak dan remaja
|
Kekurangan vitamin B9
|
Pada Dewasa
|
Kekurangan vitamin B9
|
d.
Kelebihan dan Kekurangan Vitamin B12
Pada Ibu Hamil
|
· Kekurangan
vitamin B12
|
Pada Bayi
|
Kekurangan vitamin B12
|
Pada anak
|
Kekurangan vitamin B6
|
Pada remaja
|
Kekurangan vitamin B6
|
Pada Dewasa
|
Kekurangan vitamin B12
|
Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C akan
menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang
terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan
dan dibawah 12 bulan.
Gejala-gejala penyakit skorbut ialah
terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Juga timbul sakit,
pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah
keluar, gusi membengkak, empuk, dan terjadi pendarahan.
Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah
beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C dalam makanannya. Gejala
gejalanya ialah pembengkakan dan pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi
empuk, anemia, dan deformasi tulang.
Penyakit sariawan yang akut dapat
disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C
per hari. Bila penyakit sudah kronik perlu diperlukan waktu lebih lama untuk
penyembuhannya dan suplai vitamin C yang lebih ditingkatkan.
Dampak Kelebihan Vitamin C
Kelebihan vitamin C dari makanan
tidak menimbulkan gejala. Tetapi mengkonsumsi vitamin C berupa suplemen secara
berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi
lagi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10gr vitamin C baru sedikit asam
askorbat dikeluarkan melalui urine. Resiko batu oksalat dengan suplemen vitamin
C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi
berarti pada seseorang yang mempunyai kecendrungan untuk pembentukan batu
ginjal. Tubuh hanya akan menggunakan vitamin C sejumlah yang dibutuhkan.
Kelebihan vitamin C justru akan menghambat metabolisme tubuh.
Kecukupan gizi (dosis) yang
dianjurkan untuk vitamin C pada orang dewasa adalah 75 mg per hari untuk wanita
dan 90 mg per hari untuk pria. Sedang untuk orang dewasa perokok, dosis harian
akan lebih besar yaitu 110 mg untuk wanita dan 125 mg untuk pria.
Dosis yang lebih tinggi mungkin akan
dibutuhkan saat sedang stres, demam, atau menderita infeksi. Seseorang akan
mengalami overdosis vitamin C jika mengkonsumsi 200-500 mg per hari dalam
jangka lama.
Overdosis vitamin C dapat
menyebabkan diare, gas pada perut, atau sakit perut. Efek samping lain meliputi
kram perut, mual, diare, dan peningkatan risiko terjadinya batu ginjal. Dalam
jumlah besar, vitamin C dapat mengurangi tingkat tembaga dalam tubuh.
Orang dengan penyakit kelebihan zat
besi harus menghindari kelebihan vitamin C karena vitain ini akan meningkatkan
penyerapan zat besi. Individu yang memiliki batu ginjal juga harus lebih
waspada terhadap overdosis vitamin C.
Pasien hemochromatosis tidak
dianjurkan minum suplemen vitamin C karena akan meningkatkan akumulasi besi
yang dapat memperparah penyakit.
Akibat Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan beberapa penyakit.
Diantaranya:
- Gangguan penglihatan pada mata. Jika sudah parah, maka dapat menyebabkan kebutaan.
- Dapat menyebabkan penyakit infeksi seperti campak. Infeksi tersebut dapat menghambat penyerapan zat-zat gizi dan pada saat yang bersamaan akan mengikis habis persediaan Vitamin A dalam tubuh.
Akibat Kelebihan Vitamin A
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan:
- Sakit kepala,
- Mual,
- Nyeri sendi,
- Iritasi
- Kerontokan rambut
Akibat Kekurangan vitamin D
Kekurangan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan antara
lain:
- depresi
- kombinasi hipertensi dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
- pertumbuhan kaki yang tidak normal (membentuk huruf O atau X)
- gigi mudah rusak
- otot mudah kejang
- osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang (remaja).
- osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
Akibat Kelebihan vitamin D
Kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami :
- Batu ginjal
- Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah)
- Diare
- Berkurangnya berat badan
- Muntah-muntah
- Dehidrasi
- Kanker kulit bila paparan sinar matahari berlebihan
Akibat Kekurangan vitamin E
Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan mandul. Kekurangan
vitamin E juga akan menyebabkan sel darah merah terbelah (hemolisis eritrodit).
Akibat lain kekurangan vitamin E adalah:
- Perubahan degeneratif pada system saraf dan otot
- Kelemahan dan kesulitan berjalan
- Nyeri pada otot betis
- Anemia
- Gangguan penglihatan
- Retensi cairan (odem)
- Kelainan kulit
·
Gangguan penyerapan lemak pada bayi prematur
Akibat Kelebihan
vitamin E
Meskipun pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang
cukup aman, namun dalam beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan:
- Keracunan
- Sakit kelapa
- Lelah
- Pusing
- Gangguan penglihatan
Kekurangan Vitamin K
- menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi luka.
- kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal
- kesulitan penyerapan lemak dari makanan
Kelebihan Vitamin K
Kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah
hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.
BAB III
PENUTUP
Pengertian Vitamin adalah
sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau
proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme
tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan
dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas
hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena
penyakit.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin
digolongkan dalam dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan
makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin
larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur
karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas
asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),
yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung
nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut lemak atau
minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan akan disimpan.
Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak
disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya,
selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung
dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat,
baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam
lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar
bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama
dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin diserap oleh usus dengan
proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan
antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan
diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan
dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan
ditransportasikan ke hati.
DAFTAR
PUSTAKA
Suhardjo dan M. Kusharto, Clara.
1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius.
Yuniastuti, Ari. 2007, Gizi dan
Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar